Rabu, 13 Maret 2019

Cara Ampuh Atasi Anak Cengeng dan Rewel

Cara Ampuh Atasi Anak Cengeng dan Rewel - Anak-anak berusia 2 hingga 3 tahun dapat mengekspresikan emosi yang mereka rasakan. Cara termudah bagi mereka untuk menunjukkan emosi mereka adalah dengan menangis. Sayangnya, menangis untuk anak-anak bisa menjadi kebiasaan yang membuat orangtua kewalahan.

Anak yang cengeng dan cerewet bukan tanpa alasan tetapi karena kebiasaan. Ketika mereka menginginkan atau menolak sesuatu dan menangis, biasanya orangtua mengabulkan permintaan mereka. Orang tua suka enggan mendengarkan anak-anak menangis walaupun hanya untuk sementara waktu dan agar si kecil yang tidak cerewet langsung saja memberikan apa yang mereka inginkan. Padahal, metode ini sebenarnya tidak layak dilakukan karena justru membuat si kecil Anda menjadi manja. Mereka akan menjadi cengeng dan rewel ketika keinginan mereka tidak terpenuhi. Nah untuk itu, mari cari tahu trik yang tepat untuk mengatasi tangisan dan rewel bayi berikut ini:

1. Cari Tahu Keinginan Si Kecil 


Ada saat-saat ketika anak Anda belum lancar berbicara, ia akan menangis ketika ia menginginkan sesuatu. Apakah karena Anda merasa tidak nyaman, lapar, haus, meminta sesuatu, atau bahkan hanya mencari perhatian dari ibu. Emosi anak Anda dapat meledak dalam tangisan abadi yang membuat orang tua frustrasi karena mereka tidak mengerti keinginan mereka.



Nah untuk itu, sang ibu harus lebih dekat dengan si kecil. Meski belum lancar, si kecil di usia ini berada di zaman keemasan. Jadi mereka belajar lebih mudah tentang hal-hal di sekitar mereka. Tenangkan si kecil Anda dengan pelukan dan tanyakan dengan suara lembut tentang apa yang diinginkannya. Minta dia untuk tidak menangis dan berbicara dengan tenang. Meskipun tidak jelas untuk berbicara, ibu tentu dapat memahami kata-kata bayinya, kan?

2. Kesabaran Menenangkan Si Kecil


Anak-anak memang sulit untuk dilarang, akibatnya mereka akan melakukannya jika keinginan mereka tidak terpenuhi. Jika ini masalahnya, tangisan mereka yang tak berkesudahan dapat membuat orang tua kesal. Namun sejak kecil, biasakan menghindari kata "jangan" saat mengajarkan sesuatu pada si kecil. Menggunakan kata "jangan biarkan anak-anak membuat rintangan mental dan memberikan sisi negatif pada kebebasan anak untuk berpikir dan menjadi kreatif.
Orangtua tentu tidak ingin membatasi anak Anda menjadi anak yang cerdas dan berani, bukan? Misalnya, ketika anak Anda berlari di lantai yang licin, orang tua berkata, "Jangan lari". Ini harus diganti dengan "hanya berjalan". Karena masih kecil, dikhawatirkan anak menyerap kata "lari" sebagai sesuatu yang tidak layak dilakukan. Padahal, tentu saja itu tergantung kondisi tertentu. Mendidik anak Anda tidak mudah, butuh kesabaran untuk tenang. Ketika mereka mulai rewel, berbicaralah dengan lembut namun tegas. Jangan memarahi atau membentak karena itu membuat mereka takut atau marah sehingga mereka menangis lebih keras.

3. Mengalihkan Perhatian


Karena kondisi kesehatan mereka, orang tua memilih untuk melarang anak-anak makan es krim untuk sementara waktu. Lalu bagaimana jika mereka menangis karena mereka tidak membeli es krim? Cobalah mengalihkan perhatian Anda ke hal-hal yang mereka sukai. Misalnya, jalan-jalan atau menunjukkan benda yang disukainya. Alihkan perhatiannya dari hal yang membuatnya menangis. Kemudian di waktu luang Anda, beri dia pengertian mengapa untuk saat ini ia harus menghindari es krim. Dorong anak Anda untuk mengerti sehingga ia tidak akan ribut lagi ketika melihat es krim.

4. Beri pelukan


Saat si kecil tiba-tiba cerewet, jangan ragu untuk memeluknya. Apalagi saat Anda berada di tempat yang ramai, tangisan tentu saja dapat menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Tenangkan si kecil Anda dengan pelukan dan bisikan kata-kata lembut untuk menenangkannya. Undang dia ke tempat yang tenang dan undang dia untuk bicara. Setelah itu, orang tua dapat mengajak mereka untuk melakukan kegiatan lagi.

Hal terpenting dalam berurusan dengan si kecil yang cerewet adalah jangan memaksakan sesuatu padanya dan berbicara dengan suara keras. Selalu menjaga kondisi kesehatan anak Anda dan jika perlu mintalah saran dari dokter tentang cara mendidik dan merawat anak dengan benar.